OKE FIX!: MODEL-MODEL PROSES PERANGKAT LUNAK

Senin, 23 Februari 2015

MODEL-MODEL PROSES PERANGKAT LUNAK

Proses perangkat lunak sesungguhnya merupakan proses iteraKtif dimana perkakas yang bergerak ke arah yang lebih baik bertindak sebagai sarana komunikasi, dengan masing-
masing kalimat pada proses dialog menyumbangkan pengetahuan yang bermanfaat 
dari setiap orang yang terlibat
dalam proses 
pengembangan perangkat lunak.

Pengembangan perangkat lunak komputer sebenarnya merupakan proses pembelajaran sosial yang bersifat terus menerus dan hasilnya disebut “Modal Perangkat Lunak”
Apa itu proses perangkat lunak?
Yaitu proses yang melewati suatu peta jalan (roadmap) yang akan membantu kita untuk melaksanakan pekerjaan dalam kerangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya dan menghasilkan produk atau sistem/perangkat lunak yang berkualitas tinggi.

Siapa yang melakukan?
Rekayasa-rekayasawan perangkat lunak (software engineer) dan para managernya serta semua orang yang kelak akan menggunakannya.
Mengapa hal ini penting?
Memungkinkan stabilitas, kendali dan perngorganisasian aktivitas-aktivitas, kendali-kendali serta produk-produk pekerjaan yang sesuai untuk tim proyek dan produk atau sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan.

MODEL PROSES GENERIK
Kerangka kerja proses generik untuk rekayasa perangkat lunak redefinisi 5 aktivitas kerangka kerja, yaitu komunikasi (Communications), perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction) dan penyerahan perangkat lunak ke pelanggan/pengguna (deployment).
Aliran proses linier (linear process flow) mengeksekusi masing-masing aktivitas-aktivitas kerangka kerja dalam urutan tertentu, mulai dari komunikasi dan berakhir pada penyerahan perangkat lunak ke pelanggan. Aliran kerja iteratif (iterative process flow) melakukan perulangan satu atau lebih. Aliran proes evolusioner (evolutionary process flow) mengeksekusi aktivitas-aktivitas proses perangkat lunak dalam bentuk memutar. Aliran prose Paralel parallel process flow) mengeksekusi satu atau lebih aktivitas proses perangkat lunak secara paralel dengan aktivitas-aktivitas lainnya.
Aktivitas komunikasi memiliki 6 tindakan:
1.Pertemuan awal (inception).
2.Proses bertanya-tanya dan melakukan penelitian (elicitation).
3.Mendapatkan rincian (elaboration).
4.Pembicaraan yang lebih serius (negotiation).
5.Penulisan spesifikasi(spesification).
6.Pemeriksaan apakah segala sesuatu berjalan dengan baik.

POLA-POLA PROSES
Mendeskripsikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan proses yang di jumpai selama pekerjaan rekayasa perangkat lunak berlangsung; mengidentifikasi lingkungan di mana permasalahan yang serupa dijumpai dan kemudian dapat menyarankan satu atau lebih solusi terbukti untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Ambler (Amb 98) mengusulkan karakteristik-karakteristik satu pola untuk mendeskripsikan pola-pola proses sebagai berikut:
1.Nama Pola.
2.Efektivitas.
3.Jenis.
4.Konteks Awal.
5.Permasalahan.
6.Solusi.
7.Konteks hasil.
8.Pola-pola yang berhubungan.
9.Penggunaan yang diketahui dan contoh-contoh.

MODEL-MODEL PRESKRIPTIF
Model Preskriptif pada awalnya diusulkan dengan tujuan untuk menyelesaikan kekacauan yang sering terjadi dalam proses pengembangan perangkat lunak. Beberapa Model Preskriptif:

1. Model Air terjun
Model air terjun (waterfall) kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic Life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak, yang di mulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaa (planning), Pemodelan (modeling), konstruksi (construction) serta menyerahkan sistem atau perangkat lunak ke para pelanggan atau pengguna (deployment).
2. Model Proses Inkremental
Model penambahan sedikit demi sedikit (inkremental) menggabungkan elemen-elemen aliran proses linier dan paralel, model inkremental menerapkan pada aliran proses linier bentuk-bentuk perangkat lunak yang belum stabil di sepanjang waktu penyelesaian perangkat lunak.




3. Model Proses Evolusioner
Model proses perangkat lunak yang telah secara eksplisit dirancang untuk mengakomodasi suatu produk yang akan berubah secara perlahan (berevolusi) sepanjang waktu. Model proses evolusioner ini bersifat iteratif. Model proses evolusioner ini dicirikan dalam bentuk yang memungkinkan kita mengembangkan perangkat lunak yang semakin kompleks pada versi-versi yang berikutnya.
Pembuatan prototipe (prototyping), pelanggan mendefinisikan sejumlah sasaran perangkat lunak secara umum, tetapi tidak bisa mengidentifikasi spesifikasi kebutuhan yang rinci untuk fungsi-fungsi dan fitur-fitur yang nantinya akan dimiliki perangkat lunak yang akan dikembangkan. Dalam kau-kasus ini dan dalam banyak situasi yang lain, paradigma pembuatan prototipe (prototyping) mungkin menawarkan pendekatan yang baik.

4. Model Spiral
Merupakan suatu model proses perangkat lunak evolusioner yang menggabungkan pendekatan protoryping yang bersifat iteratif dengan aspek-aspek sistematis dan terkendali yang kita jumpai pada model air terjun (waterfall). Model spiral menyediakan kemungkinan untuk pengembangan perangkat lunak yang cepat, yang bergerak dari versi perangkat lunak yang kurang lengkap menjadi versi yang semakin lengkap.
5.Model-model konkuren
Sering juga dinamakan sebagai rekayasa perangkat lunak konkuren, menggunakan unsur-unsur yang bersifat berulang (iteratif) dan konkuren (berjalan bersamaan) dalam setiap model proses.

MODEL PROSES YANG TERKHUSUS
1. Pengembangan berbasis komponen
Komponen-komponen perangkat lunak komersial dikembangkan oleh vendor-vendor di luar perusahaan yang menawarkan komponen-komponennya pada kita sebagai produk-produk yang dapat diintegrasikan ke perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Apapun teknologi yang digunakan untuk membuat komponen-komponen, model CBD (Component-Based Development) mengikuti langkah-langkah berikut:
· Komponen-komponen yang akan diintegrasikan diteliti dan dievaluasi.
· Isu integrasi komponen dipertimbangkan.
· Suatu arsitektur perangkat lunak di rancang untuk dapat mengakomodasi komponen.
· Komponen-komponen diintegrasikan ke arsitektur.
· Pengujian-pengujian yang bersifat komprehensif dilakukan untuk melihat apakah komponen yang diintegrasikan memberikan fungsionalitas yang baik.
2. Model-model formal
Menggunakan sejumlah aktivitas yang sesuai dengan spesifikasi formal matematis dari suatu perangkat lunak komputer. Pertimbangan tentang penerapannya dalam lingkungan bisnis:
· Pengembangan model formal memerlukan waktu yang sangat banyak dan sangat mahal.
· Karena hanya sedikit pengembangan perangkat lunak yang memiliki latar belakang yang cukup untuk menerapkan metode-metode formal, maka dibutuhkan pelatihan-pelatihan yang ekstensif.
· Merupakan hal yang sulit untuk menggunakan model formal ini sebagai mekanisme komunikasi pada para pelanggan yang secara teknis tidak canggih.

PROSES TERPADU
Tahapan-tahapan dalam Proses Terpadu:
· Komunikasi
· Perencanaan
· Pemodelan
· Konstruksi
· Penyerahan
MODEL PROSES PERSONAL DAN MODEL PROSES TIM
1.Proses Perangkat Lunak Pribadi
· Perencanaan (Planning): Aktivitas ini bertujuan untuk mengisolasi spesifikasi kebutuhan dan mengembangkan baik prakiraan yang berkaitan ukuran perangkat lunak maupun sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkannya.
· Perencanaan peringkat tinggi: Spesifikasi eksternal untuk masing-masing komponen yang akan dekonstruksi dikembangkan dan suatu rancangan yang berkaitan dengan pembentukan komponen dibuat.
· Pengembangan: Rancangan peringkat komponen diperhalus dan
· Pengembangan: Rancangan peringkat komponen diperhalus dan ditinjau ulang.
· Postmortem : Menggunakan pengukuran-pengukuran dan metrik-metrik yang terkumpul dan tingkat efektifvitas ditentukan.

2.Proses Perangkat Lunak Tim
Sasaran dari proses tim ini adalah mengembangkan suatu tim atau proyek perangkat lunak yang mampu mengatur dirinya sendiri untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar